Praktek Go Green Ala Rasulullah


Ada apakah gerangan dengan bumi ini? Jawabannya telah tercatat dalam Al-Qur’an.
“Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena perbuatan tangan (maksiat) manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)” (QS Ar Ruum:41).
Memang kondisi bumi yang kini kian memburuk sejatinya karena ulah manusia itu sendiri.
Guru mengajarkan beberapa hal penting, yakni:
1. Hematlah dalam penggunaan air. Air itu sumber kehidupan dan hal yang sangat vital bagi keberlangsungan makhluk hidup. Untuk menghemat air ini ada beberapa cara, salah satunya adalah menutup kran dengan baik, menggunakan air secara bijak. Meskipun 2/3 bagian dunia ini terdiri dari air namun ternyata air yang dapat digunakan tuk keperluan manusia hanyalah sedikit sekali (cari fakta air)
Tentang penghematan air ini ternyata telah dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang sangat hemat ketika menggunakan air saat berwudhu. Beliau pun mewanti-wanti umatnya –dalam hadits yang sifatnya umum- agar jangan sampai boros. Beliau pun mengabari bahwa di antara umatnya ada yang berlebih-lebihan dalam thoharoh (bersuci). (HR. Ahmad)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berwudhu setiap kali mau shalat. Inilah kondisi beliau pada umumnya. Kadang juga beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berwudhu untuk beberapa shalat dengan sekali wudhu. (HR. Muslim)
2. Hemat energy, salah satunya adalah mematikan lampu saat kita tidur.
“Artinya : Tutuplah bejana, ikatlah tempat air yang terbuat dari kulit, kancinglah pintu-pintu, dan matikanlah lampu lentera, karena sesungguhnya syetan tidak mampu melepaskan ikatan tempat air, tidak mampu membuka pintu, dan tidak mampu membuka tutup bejana. Kalau salah seorang di antara kamu tidak mendapatkan (sesuatu untuk menutup bejana) kecuali hanya mendapatkan sepotong lidi, maka tutupkanlah dan hendaklah dengan menyebut nama Allah. Karena sesungguhnya tikus itu (biasa) membakar rumah (yang lampu lenteranya tidak dimatikan), yaitu dengan menambrak lampu itu lalu menumpahkan minyak yang ada di dalamnya sehingga terbakarlah rumah itu” [Hadits Riwayat Muslim]
Adapun dalil tentang perintah mematikan api (lampu lentera) ketika akan tidur terdapat dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘anhuma dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda.
“Artinya : Janganlah kalian meninggalkan api di dalam rumah kalian ketika akan tidur” [Hadits Riwayat Muslim]
Dan hadits dari Abu Musa Al-Asy’ari Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, “Pada suatu malam sebuah rumah di Madinah terbakar yang menimpa pemiliknya. Lalu ketika kabar peristiwa tersebut sampai kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda.
“Artinya : Sesungguhnya api ini adalah musuhmu. Maka apabila kalian akan tidur, matikanlah terlebih dahulu api tersebut” [Muttafaqun a’laihi]
[Disalin dari kitab Al-As’ilah wa Ajwibah Al-Fiqhiyyah Al-Maqrunah bi Al-Adillah Asy-Syar’iyyah jilid I, Disalin ulang dari Majalah Fatawa 02/I/Syawwal 1423H -2002M]
3. Zero waste atau anti mubadzir.
Menggunakan harta untuk hal yang sia-sia adalah menyerupai perbuatan setan. Allah Ta’ala berfirman,
وَلا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ
“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan.” (QS. Al Isro’ [17]: 26-27).
Ibnu Mas’ud dan Ibnu ‘Abbas mengatakan, “Tabdzir (pemborosan) adalah menginfakkan sesuatu pada jalan yang keliru.”
Zero waste di sini juga dapat diartikan nol sampah. Seperti misalnya tidak menyisakan makanan yang kita santap. Berarti juga ini membiasakan kita untuk mengambil makanan secukupnya.
Dari Jabir bin Abdillah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Apabila suapan makanan salah seorang di antara kalian jatuh ambillah kembali lalu buang bagian yang kotor dan makanlah bagian yang bersih. Jangan biarkan suapan tersebut dimakan setan.” (HR. Muslim No. 2033)
4. Larangan merusak tanaman saat perang
Dalam ajaran Islam diharamkan aksi perusakan di muka bumi. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.
وَإِذَا تَوَلَّى سَعَى فِي الأَرْضِ لِيُفْسِدَ فِيهَا وَيُهْلِكَ الْحَرْثَ وَالنَّسْلَ وَاللَّهُ لاَ يُحِبُّ الْفَسَادَ
“Dan apabila dia berpaling (dari kamu), dia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, padahal Allah tidak menyukai kebinasaan”. [Al Baqarah : 205].
Sebenarnya masih banyak sekali inspirasi yang saya dapatkan dari sahabat saya ini, namun ketika mempelajari Islam lebih dekat, ternyata Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam telah lebih dahulu mencontohkan pada kita tentang semangat melestarikan lingkungan, yang lebih beken disebut semangat Go Green dan Zero Waste.
Semoga saja kebiasaan baik melestarikan lingkungan ini bisa kita lakukan sekarang, dimulai dari diri sendiri, dan dari hal-hal terkecil dan sederhana yang kita bisa lakukan. Setidaknya kita dapat mengurangi dosa ekologis dengan memulai aksi go Green.

0 komentar:

Posting Komentar